
“Triangle of Sadness” adalah film Inggris drama satir yang disutradarai oleh Ruben Östlund, yang dikenal melalui karya-karya sebelumnya seperti “Force Majeure”. Film ini memenangkan Palme d’Or di Festival Film Cannes 2022 dan telah mendapat perhatian luas dari kritikus serta penonton. Artikel ini akan membahas berbagai aspek dari film ini, termasuk plot, karakter, dan pesan sosial yang disampaikan.
Sinopsis Film “Triangle of Sadness”
“Triangle of Sadness” mengisahkan perjalanan sekelompok orang kaya yang pergi berlibur dengan kapal pesiar mewah. Mereka adalah kelompok elit yang menikmati hidup penuh kemewahan hingga akhirnya terjebak dalam situasi yang sangat memprihatinkan. Film ini menggambarkan berbagai lapisan masyarakat dan bagaimana mereka berinteraksi dalam keadaan ekstrem.
Karakter Utama dan Perannya
Carl dan Yaya
Carl (Harris Dickinson) dan Yaya (Charlbi Dean) adalah sepasang model yang menjadi pusat perhatian di film ini. Hubungan mereka serta dinamika yang terjadi di antara mereka menggambarkan kesenjangan kelas sosial dan isu-isu terkait industri mode.
Kapten Thomas Smith
Kapten Thomas Smith (Woody Harrelson) adalah karakter yang membawa elemen humor dalam film ini. Karakter ini memberikan perspektif kritis terhadap masyarakat elit yang ditunjukkan dalam film.
Penumpang Lain
Selain Carl, Yaya, dan Kapten Smith, film ini juga memperkenalkan berbagai penumpang kapal pesiar yang masing-masing memiliki karakter unik dan menyoroti berbagai aspek kemewahan dan kekayaan.
Tema dan Pesan Sosial
Kritik Terhadap Kelas Sosial
Salah satu tema utama dalam “Triangle of Sadness” adalah kritik terhadap kelas sosial dan konsumerisme. Film ini menunjukkan bagaimana orang-orang kaya dapat tiba-tiba kehilangan posisi mereka dan merasakan situasi yang sama dengan mereka yang mereka anggap lebih rendah.
Ironi dan Satire
Ruben Östlund menggunakan satire untuk mengeksplorasi absurditas dunia modern, terutama dalam hal status sosial dan kekayaan. Ironi ini terlihat jelas dalam cara karakter-karakter yang awalnya tampak berkuasa dan berkelas harus menghadapi situasi yang membuat mereka lebih rendah dari yang mereka anggap remeh.
Kesan Visual dan Teknikal
Sinematografi
Film ini menampilkan sinematografi yang memukau dengan pencahayaan dan komposisi yang mendukung suasana cerita. Penggunaan kamera yang efektif memperkuat pengalaman menonton dan mengaitkan penonton dengan karakter serta situasi yang mereka hadapi.
Kostum dan Set Design
Kostum dan desain set dalam “Triangle of Sadness” sangat mendetail, menggambarkan kemewahan yang ditampilkan oleh para karakter serta kontras yang tajam dengan situasi yang mereka hadapi. Desain ini berkontribusi besar terhadap narasi visual film.
Kesimpulan
“Triangle of Sadness” adalah film yang menggabungkan satire tajam dengan kritik sosial yang mendalam. Dengan karakter yang kuat dan pesan yang relevan, film ini menawarkan pandangan kritis terhadap dinamika kelas sosial dan kemewahan. Bagi mereka yang mencari film yang menggugah dan penuh pemikiran, “Triangle of Sadness” adalah pilihan yang tepat.
Read more :